Bagaimana perjalanan data hingga sampai kehadapan kita saat kita browsing di internet , melalui video simualasi yang berjudul Warrior Of The Net kita bisa tau seperti apa jalannya data.
Video clip ini memberikan penjelasan secara visual bagaimana proses pengiriman paket data dari client ke server dan sebaiknya. Jika Anda mengerti konsep TCP/IP ataupun OSI Layer sebagi referensinya, ini adalah gambarannya. Bagi Anda yang belum mengerti clip non komersial ini akan membantu pemahaman anda.
Sebagai gambaran umum, TCP/IP merupakan dasar dari pengiriman data dan tentunya dasar dari internet yang ada saat ini. Dalam prosesnya, data akan melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
• Aplication
• Transportation
• Internet
• Network Interface
Begitu pengguna internet mengklik suatu hyperlink maka ilustrasi pun dimulai. Dalam Network interface, data difragmentasi menjadi paket-paket data. Selanjutnya tiap paket data tersebut diberi “cap” di tiap tahapnya, dalam hal ini kepala dari paket data diberi cap TCP layer dan IP layer dan berikut dengan layer-layer lainnnya.
Paket data memulai perjalanannya dari network interface, router, switch router internal lalu masuk ke dalam jaringan web atau internet. Perjalanan terlihat begitu berat. Beberapa paket data ada mengalami kecelakaan di tengah jalan. Dalam perjalanannya ia melalui jalan yang sangat panjang dan bahkan melaui darat, laut, dan udara. Tapi tentunya lingkungan di luar kabel tidak mempengaruhi apa yang terjadi disini.
Tibalah si paket ini di tempat router. Si router ini memindahkan paket-paket data jika aliran data mengalami traffic tinggi. Ia memindahkan beberapa paket data melalui jalur lain. Jika aliran data benar-benar padat kerusakan data mungkin saja terjadi, karena tugas router menjadi sangat berat.
Paket data melanjutkan perjalanannya kembali. Kini si paket masuk ke sebuah persimpangan, bertemu dengan si router switch. Si paket akan ditentukan harus ke mana dia akan pergi.
Paket data sudah hampir sampai tujuan. Paket sudah masuk wilayah server sekarang. Ia sampai pada sebuah firewall. Beberapa data berbahaya seperti ping of death akan dihancurkan jika melewati tempat ini. Dan paket-paket data yang selamat meneruskan perjalanannya.
Paket data selanjutnya melewati proxy sebuah server. Disini terdapat beberapa “pintu” port. 80 misalnya untuk halaman web, 25 untuk email, dan 21 untuk file transfer protocol. Bagi data-data yang kriterianya sudah ditentukan akan hancur disini. Misal saja proxy : cache ITB.ac.id port 8080 akan menolak data “anime” atau data “piip…[sensor ya…]”. Nah data tersebut tidak akan lolos pada tahap ini.
Setelah lolos barulah data mereka disatukan menjadi satu bagian yang utuh. Server lalu me-reply apa yang diminta oleh pengguna internet, melalui jalur yang sama. Data difragmen menjadi paket-paket, melalui router dan switch router, masuk ke dalam jaringan internet, bertemu dengan firewall ataupun proxy, dan masuk ke aplikasi pengguna internet.
Ping of death disingkat POD
Ping Of Dead ( POD ) adalah jenis serangan pada komputer yang melibatkan pengiriman ping yang salah atau berbahaya ke komputer target. Sebuah ping biasanya berukuran 56 byte (atau 84 bytes ketika header IP dianggap). Dalam sejarahnya, banyak sistem komputer tidak bisa menangani paket ping lebih besar daripada ukuran maksimum paket IP, yaitu 65.535 byte. Mengirim ping dalam ukuran ini (65.535 byte) bisa mengakibatkan kerusakan (crash) pada komputer target.
Router
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Firewall
Firewall bisa memblok koneksi dari jaringan atau IP tertentu. Selain itu mekanisme filter juga memudahkan kita dalam mensetting Firewall sehingga lebih fleksible dalam pengaksesan. Secara visual user akan diberikan notifikasi jika terjadi akses dari luar atau akses dari dalam ke luar. Kita bisa menentukan apakah kita mengijinkan akses ini.
Jika kita memiliki kontrol seperti ini maka kita akan dapat mengetahui keluar masuknya data dari dan menuju komputer kita. Kita bisa menganggap seperti memiliki satpam yang selalu mengecek orang yang masuk ke rumah kita dan keluar dari rumah kita. Jika tidak berkepentingan maka kita bisa melarangnya masuk.
Adapun fungsi Firewall di dalam jaringan adalah sebagai berikut :
1. Packet Filtering : memeriksa header dari paket TCP/IP ( tergantung arsitektur jaringannya, dalam contoh ini adalah TCP IP ) dan memutuskan apakah data ini memiliki akses ke jaringan.
2. Network Address Translation ( NAT ) : biasanya sebuah jaringan memiliki sebuah IP public dan di dalam jaringan sendiri memiliki IP tersendiri. Firewall berfungsi untuk meneruskan paket data dari luar jaringan ke dalam jaringan dengan benar sesuai IP komputer lokal.
3. Application Proxy : firewall bisa mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang lebih spesifik.
4. Traffic management : mencatat dan memantau trafik jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar